28 Agustus 2018.
Setahun lewat sepuluh hari setelah akad nikah, bayi kami lahir ke dunia. Dengan sehat selamat tanpa kurang satu apapun. Akupun melahirkan normal dengan bantuan bidan. Lahirannya juga lancar. Alhamdulilaah. Segala puji bagi Allah.
Awal pertama jadi mama, rasanya bahagia. Penantian untuk bertemu si kecil yang jadwalnya sebulan lagi, malah maju. Alhasil, si bayi terlahir dalam usia lebih kurang 35 minggu.
Entah karena efek terlalu cepat lahir, si bayi lahir dengan berat hanya 2200 gram. Itu cuping telinganya masih kuncup dan skrotumnya baru turun satu.
Karena si bayi keadaannya belum stabil, tapi kata bidan tidak usah masuk inkubator, jadilah suhu tubuh yang harus dijaga supaya tetap hangat. Dengan demikian, bidan berpesan agar dalam dua minggu setelah lahir, si bayi jangan dulu dimandikan. Cukup dilap air hangat saja.
Seminggu pertama kelahiran, bayi kecil dilap neneknya dengan air hangat. Aku tidak berani karena tali pusarnya belum puput.
Masuk minggu kedua, dia sudah boleh dimandikan. Tapi tetap yang memandikan neneknya, mamaku.
Masuk minggu ketiga, aku sudah tidak lagi di rumah mama. Sudah kembali mandiri dengan suami.
Awalnya takut karena belum pernah seumur-umur memandikan bayi. Dan sekarang karena sudah mandiri lagi, sudah tidak ada mama, tidak ada yang bantu, aku nekat memandikan sendiri si bayi. Untungnya pusarnya sudah puput. Tapi tetap, riweh. Takut.
Syukurnya keriwehan itu tidak lama. Hanya beberapa hari. Karena kemudian kebetulan oma datang dan memberi kado kelahiran bayi dengan melengkapi perlengkapan bayi yang kurang, termasuk tempat mandi bayi/bather dan ayunan alias bouncher dari Sugar Baby. Makasih oma. Salim oma.
Pas awal buka kotaknya, isinya cuma kerangka yang belum disusun. Masih berupa besi satuan dan jaring. Sempat bingung, tapi untungnya ada petunjuk pemasangan. Amanlah ini. Ada suami kok yang bisa diandalkan.
Setelah berkutat dengan kerangka-kerangka serta kertas guideline, akhirnya bathernya jadi. Terpasang dengan kokoh dan indah. Uwuw!.
Penampakan saat dipasang itu kece banget. Jaring-jaring dengan bantalan menjadi tempat baring si bayi ketika mandi. Bantalan sebagai penopang kepala. Tempat baring ini melekat kuat pada rangka besi. Bawahnya juga ada penopang yang menahan tubuh si bayi supaya tidak jatuh.
Penopang ini ada tiga lobang. Lobang-lobang ini untuk menyetel posisi si bayi, apakah mau baring banget, baring sedikit, atau sedikit duduk. Pokoknya posisi yang membuat bayinya nyaman.
Kalau bayi baru lahir, bayiku waktu itu pakai yang posisi baring banget, lobang pertama. Jadi bayinya tidak meluncur. Dan seiring pertambahan usia, posisinya makin naik.
Keberadaan bather ini sangat membantu saya yang notabene sangat canggung memandikan bayi dengan meletakkannya di paha. Takut jatuh dan riweh. Makanya syukur sekali ada bather ini. Recomended banget untuk mamah-mamah baru anti ribet (kayak saya).
Selama menggunakan bather yang hanya diperuntukkan hingga bayi mencapai 9 kg ini, so far so good. Tidak ada kendala. Tidak hanya untuk mandi, malah aku menggunakannya untuk cebok bayi juga. Tenang, alat ini mudah dibersihkan dan baby friendly, kok. Aman buat bayi.
Selain itu, baby bather ini juga praktis dibawa kemana-mana. Dia bisa dilipat dan tidak makan banyak tempat diletakkan di mana saja.
Sayangnya, khusus bayi saya, awalnya dia anteng sekali baring di bather. Namun semakin bertambah usia dan semakin aktif, dia mulai tidak betah. Pas bagian membersihkan punggung, selalu berontak. Jadilah punggungnya selalu dibersihkan saat sudah diangkat dari bather.
Pun ketika waktunya keramas, bayi saya paling tidak suka disiram kepalanya. Entah karena aliran air menimbulkan sensasi aneh di kulit kepala atau gimana, yang pasti dia selalu tidak nyaman saat kepalanya di siram air. Tidak jarang dia menggerakkan kepala saat kepalanya dibilas, sehingga air jadi masuk ke telinga.
Tidak hanya saat keramas, tapi saat tidak keramas juga telinganya kadang basah. Entah itu kena cipratan air atau tidak sengaja kesiram. Ini karena si bayi mandinya dalam posisi berbaring, jadi telinganya dalam kondisi tepat menampung air yang datang.
Untuk masalah air masuk telinga ini sebenarnya tergantung kehati-hatian mama saja. Lagian sekarang tidak usah khawatir, karena sudah ada produk untuk melindungi telinga bayi supaya tidak kemasukan air ketika mandi.
Sekali lagi, baby bather dari Sugar Baby ini recomended sekali. Bagus untuk mamah baru yang tidak mau ambil resiko membahayakan bayi saat mandi.
0 Comments