Tugas Istri dan Suami dalam Rumah Tangga

By Rani Oktapiyonita - October 13, 2019

Credited: instagram @dude2harlino


Istri adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Karena hal ini, maka ada yang mengatakan bahwa cuci masak dan mengurus rumah hakikatnya adalah tugas suami. Jika istri kemudian yang mengerjakan dan menggantikan tugas suami itu, itu hanyalah karena ia ingin mengharap ridho suaminya.  

Selain itu, banyak juga keluhan dari para istri kalau tugas istri itu terlalu banyak dan melelahkan dibanding suami yang hanya mencari nafkah. Dengan demikian, istri ingin dimengerti dan berharap lebih dihargai. 

Ada juga bahkan yang protes bahwa pekerjaan istri mengurus rumah itu terlalu banyak. Apa-apa semua istri yang mengurus. Itu istri apa pembantu?.

Gais ... 
Rumah tangga itu bukan sekedar tinggal berdua, tidur berdua dan bahagia selamanya. 

Rumah tangga itu berisi kehidupan!. 

Untuk melanjutkan hidup dalam rumah tangga, dibutuhkan kerjasama. Dibutuhkan pembagian kewajiban sehingga segala urusan di dalamnya tidak terbengkalai. Itulah gunanya ada peran istri dan ada peran suami. Rumusnya begitu, dan harus begitu. 

Benar. Istri itu perhiasan dunia. Namun bukan berarti istri hanya untuk dinikmati keindahannya sehingga dilarang bekerja. Dijaga supaya tidak lecet dan kotor. Itu adalah pengibaratan untuk istri sholehah, istri yang taat kepada Allah SWT dan patuh pada suami. Melayani suami dengan baik. Itulah sebaik-baik perhiasan dunia. 

Gais ...
Kewajiban suami kepada istri itu mencakup nafkah lahir bathin, tempat tinggal, pakaian dan mengajarkan ilmu agama. Jangan dipersulit dengan mencuci, memasak, menolong istri mengerjakan pekerjaan rumah. 

Jangan terprovokasi dengan postingan-postingan yang menggiring opini. Syukur jika suaminya pekerja kantoran dan tidak banyak keluar tenaga dalam bekerja. Bagaimana dengan yang suaminya buruh, pekerja kasar, pekerja serabutan yang notabene keluar banyak waktu dan tenaga?. Termasuk juga suami-suami yang perlu usaha lebih dibanding suami kebanyakan karena beban hidup yang juga berat?.

Masih tegakah kita mengatakan, "tugas suami cuma mencari nafkah, sedangkan tugas istri memasak, mencuci, momong anak, menyetrika, menyiram tanaman, membersihkan kotoran ayam tetangga di teras rumah?. Masih bisakah kita membandingkan lelah istri mengurus rumah dengan usaha suami mencari nafkah agar anak istrinya bisa makan, bisa beli pakaian, anaknya bisa sekolah, dll?.

Jika memang ingin menggarisbawahi pesan agar para suami menghargai istri, tidak hanya istri yang butuh dihargai, tapi suami istri harus, wajib dan tidak boleh tidak saling menghargai. Karena suami istri dalam rumah tangga itu peranannya sama-sama penting!.

Terlepas dari peran siapa yang paling berat dan melelahkan, dibutuhkan saling ikhlas dan saling mendukung. Saling menguatkan. Saling menghargai dan saling mengerti. Niscaya tidak ada lagi keluhan dalam diri merasa paling terzholimi dalam rumah tangga sendiri. Karena sekali lagi, suami istri dalam rumah tangga itu peranannya sama-sama penting!.

Semoga semua lelah kita dalam membangun rumah tangga menjadi lillaah. Menjadi amal ibadah dan sumber keberkahan dalam hidup, hingga terbangunnya keluarga bahagia, serta diganjar Allah SWT dengan pahal berlipat ganda berikut surga-Nya. Aamiin ya Allah yaa Rohman yaa Rohiim yaa Robbal'aalamiin. 






  • Share:

You Might Also Like

0 Comments